"Baby," panggil Alfariel lembut, dengan jari mengunyel-unyel pipi Kara. "Kara!" ucap Kara, menyingkirkan jari Alfariel dari pipi tirusnya. "Kamu baby aku Ra." "Gue bukan binatang lu!" "Ini baby Ra, panggilan sayang," ucap Alfariel sambil menggelengkan kepala juga terkekeh pelan. "BO-DO!" "Nggak boleh kasar loh, Alfariel yang devil aja nggak kasar." "BO-DO!!" ° "Imma, tadi Gracie kasih dare. Jadi Imma dengerin dare nya ya." Immanuel mengangguk, dengan senyum tidak pernah lepas untuk gadis di depannya. "Tau nggak apa beda Imma sama sembilan?" Immanuel mengerutkan dahi, "Angka sembilan?" Gadis di depannya hanya mengangguk dengan wajah merah padam. Sebelum Immanuel sempat menjawab, gadis itu sudah mendahului Immanuel, "Kalo sembilan itu nine, kalo Imma itu mine," setelahnya berlari kencang, dengan kondisi wajah sudah sangat merah padam. ° "Masih mending gue, nggak punya otak. Dari pada lu not have akhlak!" sekuat tenaga Gracie menahan diri untuk tidak menggebrak meja. "Jadi ngaku nih? Ogeb?" Bryan yang sedang pada masa puber. Yang biasanya akan ikut bar-bar, malah menjawab kalem. "Wkwk udah ogeb, bodoh, goblok, bernapas, hidup lagi. Ngabisin oksigen aja lu," lanjutnya sambil menyeruput elegan teh susu. DUBRAK Seketika suasana hening karena Gracie mendobrak meja. "MATI AJA LU BRY!" "Nanti mewek," Bryan menaikkan satu alisnya dan masih bersikap 'sok' kalem. ° "Zaldy udah makan sama minum kan?" "Hm." "Tapi kan Zaldy elemen air, pasti banyak cadangan air dalam tubuh Zaldy." "Uda buat pr kan, Zal?" Mischa masih bertanya, walaupun jelas-jelas Zaldy menjawab ogah-ogahan. "Hm." "Udah pake fireblock? Nanti takut kenak Mischa. Trus kita berdua gosong." Mischa terkekeh pelan. "Hm." "Jadi Mischa bole touch Zaldy kan?" Zaldy yang dalam mode hem-hem, kayak Nisa Sabyan. hanya meng-hem kan jawaban Mischa. PSSHH Kulit Mischa dan Zaldy hangus. "Sshh," ringis Zaldy meniup-niup kulit tangannya. "Gue nggak pake yang protection Misc!" Happy Reading!!
14 parts