An encounter

Jangan tanya tentang perasaanku ke dia, iya dia. sebab aku akan berkata " hmmm, seperti halnya air mengalir, kubiarkan rasa ini tumbuh lalu suatu saat akan pergi dengan sendirinya". seperti itulah

Namaku Kemilau Senja biasa di panggil Senja dan ini adalah kisahku
aku tak habis fikir , mengapa dia sampai tak memberi tauku dengan keputusannya itu, aku sudah lama mengenalnya meski ini kali kedua kita dipertemukan di tempat yang tak terduga.

melody, apakah kamu tau sesuatu, kenapa dia pergi? setidaknya dia bisa menunggu aku siuman atau kalau waktunya sangat mepet dia bisa meninggalkan sepucuk surat untukku kan Mel?

namun, melody hanya terdiam, bibirnya kelu seolah ingin menjawab tapi tak tau harus berkata apa.

Tak tega melihat Senja yang murung, Melody pun bicara,

"yang aku tau, sebelum dia berangkat, dia sempat datang jengukkin kak Senja, sebentar memandangin kakak dari jauh lalu pamit ke Melody"

dia titip pesan klo gak bisa nungguin kak Senja sadar. soalnya, dia harus lanjutin study nya di inggris dan harus ke bandara saat itu juga. balas Melody mencoba meredam kesedihan Senja.

hanya itu?

iyaa

Senja kembali memandang keluar jendela kamar dimana dirinya di rawat, memperhatikan warna langit yang mulai berwarna jingga keemasan.

sore itu, Senja memantapkan hatinya untuk tidak menunggu dia lagi.