"Cieee ...," ledek Ceu Ade dan Ceu Ai kompak. Nah, kan. Nyebelin. "Jiwa kejomloan Eros meronta-ronta," lanjut Ceu Ai. "Membuatnya tak mampu bertahan dalam kesendirian." Ceu Ade menambahkan. Aku menatap datar kedua makhluk gempal itu. Mengikhlaskan diri menjadi sumber kebahagiaan mereka.