C I N T A R A (Selesai)
  • Reads 20,554
  • Votes 2,176
  • Parts 36
  • Reads 20,554
  • Votes 2,176
  • Parts 36
Complete, First published Feb 28, 2020
WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!! 

~~~~~

Cinta menyandarkan dagunya di atas bahu lelaki yang sedang ia peluk pinggangnya itu,  merasakan angin yang berembus melawan mereka berdua saat motor itu melaju. 

"Di kota yang seluas ini, aku nemuin kamu. Kita bertemu, hatiku dan hatimu bermuara pada suatu titik."

"Titik apa? Titik didih?"

"Didi kempot." 

Lalu tawa mereka berdua lepas mengisi malam yang penuh cahaya remang saat itu. 

"Aku serius. Titik nyaman."






From: 29 Feb 2020

1-Atara (24 Juli 2020)


Cover by @Ryda_Riz
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add C I N T A R A (Selesai) to your library and receive updates
or
#274ldr
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Suddenly Marriage cover
Trapped With My Brother Friend cover
Finding The Happiness cover
✅Cinta yang UTUH [END] ✅ cover
ELANG [Open PO] cover
S E R U M A H 🏡 cover
Binar Dewinta [SELESAI] cover
Istri kecil Tuan muda Adtmajaya  cover
Ku Mau Dia (End) cover
FORBIDDEN DESIRE (21+) cover

Suddenly Marriage

38 parts Ongoing

"Mi, kemarin Pak Kades dan istrinya datang ke rumah. Dia ingin meminang kamu untuk menjadi istri anaknya," ucap Mama yang membuatku seketika langsung menghentikan kunyahan. "Mama kalau bercanda jangan pas lagi makan dong, nggak lucu kalau tiba-tiba aku tersedak terus meninggal," ucapku sambil tertawa. "Mama serius." Aku langsung melihat wajah mamaku, dari matanya aku bisa melihat keseriusan. Mendadak aku jadi merinding. "Jangan bercanda mulu dong, Ma, mana mungkin Pak Kades tiba-tiba melamar aku buat anaknya. Lagian aku nggak kenal sama anaknya Pak Kades," ucapku masih menyangkal kalau yang mamaku katakan bukanlah candaan. "Mama nggak lagi bercanda, Mi, Mama serius." Tenggorokanku serasa tercekat ketika mendengar perkataan Mama, "Ma, jadi ini serius?" Mama mengangguk dan itu membuat tubuhku seketika melemas. "Apa ini alasan Mama minta aku cepat-cepat pulang?" tanyaku yang dibalas anggukan oleh Mama. "Terus Mama jawab apa? Mama nolak 'kan?" tanyaku mulai was-was. "Ayah kamu sudah menerima, katanya nggak enak menolak tawaran Pak Kades. Kapan lagi 'kan kita bisa besanan sama orang terpandang?" Rahangku hampir saja lepas dari tempatnya saat mendengar jawaban Mama. "Nanti malam Pak Kades datang lagi ke sini sekalian bawa anaknya, mereka mau melamar kamu secara resmi." Aku semakin gila setelah mendengar sambungan perkataan Mama.