Mengenai pertemuan dan perpisahan takdir. Cinta yang tidak tahu harus diperjuangkan atau diakhiri Si Empu-nya rasa. Jika saja Sang Cinta ini dimiliki sepasang insan manusia, maka mudah bagi mereka saling berpegang untuk bertahan. Tapi sayang, Cinta Pemuda ini dimiliki oleh mahluk yang berbeda dengannya. Bukannya mau mempersulit takdir sendiri, tapi ini soal hati ~ _ _ _ Kau semacam candu. Kau adalah galaksiku. Kau serupa deru hujan rinduku. Wangimu layaknya petrichor yang memenuhi seluruh penjuru. Merasuk, menetap di relungku. Aku jatuh padamu. Selalu dan setiap waktu. Maafkan aku yang tak bisa menjagamu. Merebutmu dari sang waktu yang pilu. Menggenggammu tanpa kabut ragu. Berseru lantang bahwa ternyata aku tetap milikmu. Izinkan egoku, untuk sekali lagi meminta padamu. . . Tetaplah hidup, dan kembali padaku ~ J _ _ _ Niatku padamu berujung sendu. Bahwa kau remuk denganku. Bahagiamu karenaku hanyalah kelabu. Terimakasih atas segala usahamu. Hati, rasa, jiwamu penuh dengan "AKU". Sedang aku hanya ranjau lukamu. Maaf karena happy ending tak jadi kisahmu. Maaf aku pergi tanpa persetujuanmu. Maaf jika janjiku adalah semu. Kembaliku tak berujung temu, Maka carilah gantiku. Bangun happy ending bukumu, Tanpaku ~ C _ _ _ Kalau kau ingin tahu. Akulah yang punya cinta terbesar untukmu. Akulah yang rela berkorban maut untukmu. Saking besarnya rasaku, menggunungnya rinduku, tumpah ruah amarahku. Kukorbankan kau pada ajalmu. Gila sudah seperti nama belakangku. Merasuk saraf menusuk kalbu. Bahwa memang benar katamu. Aku serupa iblis buatanmu. Bukan malaikat yang sempat kau jadikan ratu. Kalau kau ingin tahu. Sampai kapanpun kau itu milikku ~ S
12 parts