-ASTHA- Siapa yang sangka awal pertemuan gue dengan dia yang tidak disengaja, kini jadi rutinitas gue selama 4 tahun belakangan ini. Seorang cewek yang jadi cinta pertama gue. Dia yang selalu menolak dan bersikeras tidak membutuhkan bantuan gue. Dia yang selalu merasa benci dan tidak suka dengan kehadiran gue. Tapi percaya atau enggak, hanya dengan melakukan segala cara demi untuk membantu dia pun gue bahagia. Gue gak peduli sekalipun rasa dia terhadap gue, karena yang gue lakuin semua murni tulus untuk melindunginya. Bahkan disaat dia mengatakan suka sama temen deket gue sendiri.. .cuplikan. "Kenapa lo selalu bantu gue padahal gue gak pernah minta?" tanya Shelvi lagi masih dengan nada datar. "Kita gak saling kenal." Shelvi menyilangkan tangannya di depan dada. "Gue juga bukan orang baik." "Gak ada alasan yang bikin lo harus selalu bantu gue." "Jadi apa alasan lo?" Shelvi menyelesaikan kalimatnya. Astha menyunggingkan senyum kecil dengan pandangan masih tertuju pada cewek di depannya ini. "Sadar gak? Ini kali pertama gue denger lo ngomong banyak," ucap Astha kemudian. Melihat respon cewek itu hanya mengangkat sebelah alisnya, Astha kembali menjawab, "Ada kok, gue cuma punya satu alasan." "Gue suka sama lo," lanjutnya. Cewek itu sama sekali tidak kaget dengan apa yang diucapkan Astha, seakan-akan sudah mengetahuinya. "Tapi gue enggak," balas Shelvi singkat. Astha lalu tertawa kecil, "Iya, gue tau." Shelvi mengernyit bingung, "Terus bakal tetap lo lakuin?" Astha tersenyum mengangguk.All Rights Reserved
1 part