EDGAR
  • Reads 158
  • Votes 24
  • Parts 9
  • Reads 158
  • Votes 24
  • Parts 9
Complete, First published Mar 03, 2020
"Edgar, nanti siapa ya yang bakal punya pacar duluan?" Kata ku sedang menatap lurus ke ujung danau.

"Lo lah!" Dengusnya.

"Kok gue?!" Ketus ku.

"Lo kan ganjen." Balas Edgar.

Aku menoyor kepalanya.

"Aduh, Kasar banget si jadi cewek." Keluh Edgar.

"Sotoy banget lagian." Kata ku merajuk.

"Becanda gendut."

"Gue gak gendut gar!"

"Iya, kurus."

Aku tersenyum tipis.

Edgar membalas nya.


Edgar Adi Kusuma, kalau kau tahu sejak sore itu aku hanya ingin menjadi pacar mu, bukan mengharapkan siapa pun. Mungkin kali ini kita masih dengan hati yang sama.

Edgar, kalau saja kau tahu. Aku tidak ingin menjadi dewasa seperti sekarang.
Aku kehilanganmu. Kita hidup di dunia yang sama, tapi aku tidak lagi pernah melihat mu.
Berharap di jalan yang ku telusuri kita bertemu.

Pada akhirnya kita hanya seseorang yang masing-masing saja.
Kita hanya hidup di 1 kota, 1 wilayah yang jauh nya sudah setara Antartika.
Dan kenyataan nya..
kita kembali asing di hati masing-masing.
All Rights Reserved
Sign up to add EDGAR to your library and receive updates
or
#3fiksikeren
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
VANILA ANASTASIA  cover
Arkanna : Family (END) cover
Aksa-Dara [SELESAI] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
ENIGMA : Last Flower cover
My Sexy Neighbor cover
BAD LUCK [ for Luina ] cover
AV cover
Love & Lies : Affair With Brother-in-Law 21+ cover

MUARA KIBLAT

58 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?