Murid Mesum | Yoongi BTS
  • Membaca 26,347
  • Suara 906
  • Bagian 16
  • Membaca 26,347
  • Suara 906
  • Bagian 16
Sedang dalam proses, Awal publikasi Mar 03, 2020
Novel by Hyorim Jung

Sooyeon itu sangat membenci pelajaran Matematika, tetapi karena yang mengajar adalah guru kesukaannya Min Yoongi dirinya pun terpaksa menyukainya juga.

Pria yang bermuka datar itu entah kenapa mampu membuat Sooyeon jatuh cinta.



Apalagi ketika pria itu mengajar dikelasnya, walaupun dengan muka datar tetapi dapat membuat Sooyeon deg-deg an.

Oh gurunya itu bahkan menjadi hal utama dirinya selalu berangkat sekolah terus.

Hal yang paling Sooyeon sukai dari Min Yoongi itu adalah tatapannya yang tajam seperti elang dan juga bibir seksi nya itu.

Novel by Hyorim Jung

Oh Sooyeon bahkan selalu berkhayal bisa mencium bibir itu.

Kapan keinginan Sooyeon menjadi nyata?!

"Ssaem, kau itu tampan dan juga seksi. Aku ingin sekali mencium mu." -Kim Sooyeon

"Hey bocah gila! Belajar yang serius bukannya malah berbicara mesum seperti itu!" -Min Yoongi

Nama Author  : Hyorim Jung

Wattpad : @JungHyorim30

Kelas : #KP_FBCY

Admin Pembina : Aretha Artha

Wattpad : @Kim_Aretha

Program : Writing Every Day

#WiritingEveryDay #FBCY

TBC
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Murid Mesum | Yoongi BTS ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
#22btsfiction
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
JEEVANA cover
JKT48 GRUP CHAT cover
MY STEPMOM IS MY SENIOR cover
JASPER and their boyfriend's cover
Deuxime Chance cover
Choose Family  cover
The War of The Married [NOMIN] cover
S2: After Engagement  cover
Time cover
EGO || SasuNaru cover

JEEVANA

29 Bagian Sedang dalam proses

"Gue terpaksa nikah sama lo, demi bayi yang ada di perut lo." Kata-kata itu jatuh seperti pisau yang menancap tepat di hati Kiana Alisha. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini hanya terasa seperti hukuman. Ia tidak diinginkan. Bukan sebagai istri, bukan sebagai seseorang yang layak dicintai. Pria di hadapannya, sosok yang dingin dan kasar, menikahinya bukan karena cinta-hanya karena tanggung jawab yang terpaksa ia pikul. Tatapan matanya tajam, seolah berkata bahwa semua ini hanya sementara. Bahwa setelah bayi itu lahir, segalanya akan berakhir. Namun, takdir selalu punya cara untuk mempermainkan hati manusia. Dalam kebencian, mungkinkah terselip perasaan yang tak terduga? Ataukah janji perpisahan akan tetap ditepati, tanpa ada celah bagi cinta untuk tumbuh?