Tetranitas (Denting, Luka, dan Balas Dendam)
  • Reads 441
  • Votes 8
  • Parts 2
  • Reads 441
  • Votes 8
  • Parts 2
Ongoing, First published Mar 03, 2020
Mature
🚨 WARNING 🚨

Dark Horror Romance story. [21+]

Perempuan itu hanya diam dengan tatapan kosong. Tubuh telanjangnya yang penuh bercak keunguan, tak menutupi banyak sekali cipratan darah yang berada padanya.

Air mata mengalir...

...merasakan bagaimana rasa perih di dalam rongga dadanya.
Merasakan harga dirinya yang hancur. Hancur berkeping-keping bagai permata indah...

...yang mengalir pada pangkal pahanya.

"Manusia menyedihkan... Che-" Ujar seorang pria dengan suara dalamnya yang begitu mengintimidasi. 













"Siapkan tubuh jalangmu dan darah kotormu itu, Audrey. Dan rasakan bagaimana sentuhan nerakaku membuatmu bergantung padaku..."





















------------------------------------------
🚨 PARENT GUIDANCE 🚨
Cerita ini tidak diperuntukkan bagi pembaca dibawah umur. Penuh drama, adegan yang mengganggu (pembunuhan, dsb), seks kasar (implisit), dan masih banyak konten lainnya yang sangat tidak diperuntukkan bagi pembaca dibawah umur.
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add Tetranitas (Denting, Luka, dan Balas Dendam) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SATU SISI cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
MISTERI ANAK-ANAK PAK JAWI (BASED ON URBAN LEGEND) cover
IMPROMPTU PARENTS [LANORINE] cover
Stadiun Berdarah cover
BALLERINA BERDARAH cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
Gerbang Dialog {24092020} (Chizee) cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover

SATU SISI

18 parts Ongoing

Berawal dari sebuah kecelakaan yang menimpa Zian ketika sedang bekerja, salah satu matanya mulai bisa melihat makhluk tak kasat mata. Ia tidak pernah mengalami hal itu sebelumnya, sehingga membuatnya terus saja gelisah sepanjang waktu. Zian merasa tidak bisa membiarkan kelebihan satu sisi matanya yang baru terbuka terus-menerus mengganggu hidupnya. Hal itu membuatnya memutuskan pergi menemui seorang Psikolog di salah satu rumah sakit. Namun ternyata Psikolog yang ia temui adalah Distya, temannya semasa SMA. Pada pertemuan itulah Zian akhirnya tahu, bahwa Distya juga memiliki kelebihan yang sama pada satu sisi matanya.