Hinata tahu bahwa dia membosankan. Sangat tahu, bahkan tak menyanggah ketika orang-orang di sekelilingnya mencemooh hidupnya yang datar dan lurus-lurus saja. Marah? Tidak! Namun, dia lelah. Lelah dalam artian merasa cukup untuk semua cibiran demikian. Oh, ya ampun! Mencicipi hal-hal baru?Apakah dia senekat itu? Belum, sampai ketika salah seorang temannya bercerita dengan begitu menggebu-gebu soal percintaan yang panas. Hinata menyerah.