11 Bagian Sedang dalam proses DewasaBukan harmoni yang menenun kisah, melainkan dua hati yang saling menggenggam,
bukan karena sejiwa, melainkan takut tenggelam.
Mereka melangkah di bayang-bayang kebiasaan, seperti jejak yang pasrah pada tanah, seakan takdir telah dipahat di batu, tak mungkin runtuh, tak mungkin luruh.
Namun lupa, bahwa di langit segala rencana, Tuhan bisa mengubah arah angin, menggugurkan perasaan seperti daun yang luruh sunyi, tak lagi dirindukan rantingnya, mengurai takdir sehalus desir, nyaris tak terdengar, tapi mengubah segalanya.