Bittersweet
  • Reads 3,300
  • Votes 391
  • Parts 6
  • Reads 3,300
  • Votes 391
  • Parts 6
Ongoing, First published Mar 04, 2020
Mature
Mature Content! 

kisah Cinta yang rumit antara Catherine Flair Evans (21) dan Richard Axton Douglas (33).berawal ketika Catherine memutuskan untuk menjadi wanita penghibur disebuah club malam atas rekomendasi temannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. saat itu Catherine akan menemani malam Richard, namun hal yang ia dapatkan adalah bentakan dari Richard karena pekerjaannya. Cathrine mengingatkan Richard pada seseorang di masa lalunya. 

bagaimana kisahnya? kuy dibaca aja wk
All Rights Reserved
Sign up to add Bittersweet to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.