satu mata memandang, sejauh seluruh samudra di bentangkan matanya tetap memincing pada satu pandangan, yaitu engkau wahai pangeran. wahai engkau yang menjadi suatu candu penasaran bagiku, seluruh memoriku hanyalah untukmu. maaf bagiku jika tidak langsung menyapa mu, aku hanya berani memandangmu oleh sebelah mataku. maaf,, aku hanya tidak berani.. kalau aku ada didepanmu aku sangat segani, bisakah kamu menerimaku dengan segala kekurangan ini-jung jaehyun.All Rights Reserved