Hahaha,apa hidup ini sebuah lelucon? Basi, itu bahkan tidak lucu sama sekali!!
Kapan terakhir kali aku tersenyum? Ah, aku bahkan tidak mengingatnya. Tapi tunggu, bukankah aku tersenyum lagi saat aku berhasil membunuh seseorang yang sangat ingin kubunuh? Ah, itu pengalaman yang indah. Dan, jangan tanya kenapa aku membunuhnya. Ehm, itu karena aku sudah memiliki dendam padanya sejak lama. Jadi ,tidak salah kan kalau aku sudah membunuhnya? Dan itu akan menjadi pengalaman terindah yang pernah ada.
Bahkan saat ini aku sudah divonis penjara seumur hidup. Apa ini sudah adil ? dan, oke kalian semua bodoh.
Aku bahkan tidak sebodoh yang kalian kira, apa kalian lupa kalau aku ini penjahat wanita tercerdik yang pernah ada? Begini saja,tunggu saat aku memulai aksiku nanti. Aku akan membuat kalian tercengang
#im,Kang Ji Ra. Welcome to Psycho Girl,yeorobun.
"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan
"membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu
"ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang jadi korban, selamat Lo berhasil, maafin kakak ya, kakak ngga bisa nemenin kalian main lagi, selamat tinggal adik adik kakak" setelah mengatakan itu Rara pun jatuh dan langsung menghembuskan nafas terakhirnya
"berhasil" kata seseorang itu dan langsung meninggalkan Rara dengan lumuran darah yang kemana mana
disisi lain
"aku mohon jangan lakuin itu, sakitt" kata gadis manis yang sedang menahan sakit dan tangis nya.
______________________________________________________________________________________________________________
"bodoh sekali kalian ini, kalau mau culik tuh jangan basa basi bego, langsung dekeb bawa ke mobil jangan kebanyakan cing cong kalau kerja kalian kek gitu yang ada mangsa kalian kabur" ucap Rara menasehati "sekarang kalian pergi rencanain lagi Mateng Mateng baru balik lagi" lanjut nya
dengan bodoh nya 4 orang itu mengangguk dan membawa teman mereka yang pingsan
"goblok anying" umpat Rara, sekarang Rara sadar bahwa wanita gila tadi udah disampingnya memandang sendu mobil yang kini kian menjauh
"sabar ya buk, belum rejeki nya" kata Rara sambil menepuk nepuk pundak wanita itu, dan wanita gila itu hanya mengangguk pasrah