Anggaplah hidup ini seperti lakon di sebuah drama atau sinema. Ketika akan dimulai pasti akan ada yang namanya casting untuk para pemerannya. Dan yang dipilih harus mau memerankan tokoh seperti yang sudah diarahkan oleh sutradara. Dia harus mampu dan bisa karena dia yang terpilih untuk lakon drama tersebut. Dia terpilih karena dirasa mampu dan kuat untuk memerankannya. Sesulit apapun itu dialah yang terpilih. Gistalah yang terpilih. Wikaralah yang terpilih. Bayu, Satria dan yang lainnya. Merekalah yang terpilih untuk lakon hidupnya masing-masing. Merekalah yang terkuat dari kandidat yang lain. Cerita ini bukan tentang Gista dan Wikara. Bukan juga tentang Gista dan Bayu, apalagi hanya tentang Gista dan Satria. Tapi perbaduan dari lakon hidup mereka yang menjadikan masing-masing dapat tahu dan mengerti apa itu sakit, apa itu kehilangan, apa itu mencintai, dan yang terpenting apa itu arti ikhlas yang sesungguhnya.