"terimakasih untuk hitam dan putih dalam serat hidup sebaya yang kini kutempuh, memilih henti untuk membuka hati yang telah lumpuh" - detak prawijisana Mari singgah untuk sungguh, menepi radian penuh peluh. sejenak terasa menikmati goresan penuh makna. detak yang tak lagi dirasa sempurna. ruam dalam jiwa penuh luka. jejak kelabu terhias hitungan waktu. mananya entah apa dirasa. perih , pahit getir kehidupan yang dilaju. mengikuti alur sang maha kuasa. Gundah yang dilingkup dalam syair sejuk. hitam dan putih nya kehidupan di kala masa lalu yang begitu meresahkan. Bayangan maya tampak jelas tanpa memudar, perihal luka yang masih belum sepenuhnya kering terkelupas kembali. Masa lalu bukan biar untuk berlalu, jika tanaman cinta menuai luka yang mana sampai kedepannya kembali menganga. Jelas saja bila dapat diminta, memilih untuk tak bertemu sebelumnya.