Tak ada yang lebih menyebalkan selain mendengar segala celotehan menjijikan yang dilontarkan Ayna, segala celotehannya sukses membuat siapa pun yang mendengarnya mendengkus geli. Tak terkecuali Gafka, sahabatnya.
Sejak dilahirkan, Gafka dan Ayna sudah berteman hingga saat ini. Kekurangan serta kelebihan mereka mampu menyempurnakaan karakter dari keduanya.
Ocehan Ayna sukses menjadi melodi di dalam hidup Gafka dan merubahnya menjadi lebih berwarna, sedangkan bahu Gafka juga pelukannya berhasil membuat Ayna jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Keduanya sama-sama saling membutuhkan. Gafka membutuhkan Ayna agar dirinya tak terlalu hidup dalam keadaan monoton, Ayna juga membutuhkan Gafka agar dirinya bisa jauh lebih baik dan berhati-hati dalam bertindak.
Sifat disiplin yang dimiliki Gafka menutupi segala kecerobohan Ayna, sementara sifat cerewet yang dimiliki Ayna sukses menjadi ritme dalam hidup Gafka yang begitu datar.
Gimana kelanjutannya? Let's reading!
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-