21+ Yang puasa boleh diskip. 😂 Setelah semakin melotot kaget karena ada yang menempelinya, Salwa mendorong kuat tubuh di depannya tapi gagal. Mundur pun tak bisa karena posisinya yang sudah mentok ke dinding beton pagar, hingga akhirnya memilih pasrah memejamkan mata untuk beberapa lama. Elvis sudah merasakan kemarahan Salwa. Ah, aura marahnya karena dipeluk kemarin saja masih kentara, kenapa juga harus ada insiden ini? Namun, pria itu tetap memilih resiko tersebut atau jika bahkan gadis itu akan membunuhnya nanti. Dari pada harus ketahuan kelompok Black Wolf yang tadi sempat mengejarnya. Bukan hanya dia yang mati tapi juga Salwa. Ini adalah pilihan terbaik menurutnya, justru Elvis telah menyelamatkan gadis itu dan Salwa harus terima kasih untuk insiden ini. 'Ah, bodohlah! Pikirkan itu nanti!' Seiring waktu suara di sekitar mereka mereda. Baroon berhasil mengarahkan kelompok Black wolf menjauhi area itu. "Huft!" Elvis menarik tubuhnya dan kembali berdiri tegak, lalu membuang napas kasar karena lega. Tanpa ia sadari, wajah gadis di hadapannya sudah merah padam. 'PLAK!' sebuah tamparan keras mendarat di pipi pria berkulit putih yang dipanggil Tuan olehnya. Seketika tangan Elvis memegangi pipi karena merasa sakit. Namun, belum juga hilang rasa nyeri di pipi, tendangan keras mengenai tulang keringnya hingga ia terduduk dan mengaduh. "Dasar pria mesum! Pria cabul, kurang ajar!" Mata gadis yang dipenuhi kaca-kaca itu sudah kembali ngos-ngosan karena marah. Setelah sekian lama menahan tidak berkelahi, akhirnya kekuatannya tersalurkan juga. Apa Elvis lupa bahwa dirinya pelatih silat di pesantren? Salwa berdiri tegak menatap Elvis yang kesakitan dengan perasaan benci dan jijik. .
32 parts