"We want to answer but we're afraid to ask, sometimes the turth hurts and so we lie to ourselves." -r.h. shin
Seorang siswi terjun dari gedung sekolah pada malam hari saat festival kuliner diadakan, namun, ada yang tidak beres. Kasus ini melibatkan dua orang remaja lelaki tampan yang awalnya saling membenci namun terjebak dalam situasi dimana mereka harus bekerja sama. Terlebih lagi, siswi ini adalah mantan kekasih salah satu dari mereka. Pertanyaan yang terus bermunculan membuat mereka harus berfikir keras untuk menemukan jawabannya, dari beberapa pertanyaan yang mereka tidak bisa jawab, satu dari mereka menyembunyikan jawaban dan yang lainnya kehilangan pertanyaan.
-Deean Andrea Pratama Wijaya
Kita seperti tokoh Sherlock dan Waston, tentu saja aku sang Sherlock. Kami memecahkan kasus bersama, banyak yang kami hal lewatkan bersama, kami sudah seperti saudara, sayangnya si Waston itu pemarah sekali; moodnya yang berubah setiap saat, membuatku harus berhati-hati dalam mengambil langkah, hhh seperti wanita saja.
-Raka Pangeran Sakanusa
Waston katanya? Hey aku akui dia memang pintar, tapi aku tidak ingin menjadi rekan atau apapun yang harus menghabiskan banyak waktu dengan orang gila seperti dia, lebih baik aku jadi Wiliam James Moriarty saja jika begitu, setidaknya jauh lebih baik menjadi musuh bebuyutan yang melakukan suatu hal dengan caraku sendiri ketimbang harus jadi dokter yang selalu membantu setiap rencananya.
"Inget, lo itu bukan Sherlock! Jangan terlalu fanatik dan akhirnya ngebiarin diri lo kemakan sama fiksi", -Raka
"Seenggaknya gue punya pola pikir dan kemampuan mengintimidasi yang tajam layaknya sherlock, cukup gue ga terima protes" -Deean
Sherlock Holmes dengan John Waston
atau
Sherlock Holmes dengan James Moriarty
Seseorang memasuki kamar ku saat aku terlelap. Dia menaiki kasur dan memeluk dari belakang. Aku merasakan deru nafas nya yang halus, bahkan bisa menghirup aroma parfum maskulin nya yang sering aku temui menempel di batal dan kasur.
Tubuhku bergetar, rasa takut seketika membuat tangan dan kaki ku dingin. Apalagi saat dia menggenggam tanganku dengan jemari besar nya sambil lalu berbisik halus di telinga "Apa aku membuatmu terbangun?"
Dari sana obsesinya terhadap ku kian besar. Mencengkram ku dengan cara mengeringkan. Dan membuatku takut akan sosok nya. Dia bahkan menepis segala penolakan ku dengan ancaman.
Dia, GREY HEIRO!
******
Date : 4 Oktober 2022