Story cover for AKU BISA MELIHAT MEREKA by Nrlhkmh04_
AKU BISA MELIHAT MEREKA
  • WpView
    Reads 1,109
  • WpVote
    Votes 260
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 1,109
  • WpVote
    Votes 260
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Mar 15, 2020
Aku mempunyai kelebihan yang mungkin tidak semua orang lain miliki, aku bisa melihat mereka. Sejak umur 11 tahun, disitulah aku dapat merasakan aura negatif ketika aku berada di tempat yang mungkin juga mereka ada. Sempat mengeluh dan tidak mau seperti ini, tapi semua ini adalah takdir yang mungkin harus aku jalani. Kakek dan ibu ku sering kali berpesan agar selalu bisa menguatkan diri dan mempunyai mental yang kuat setelah semuanya benar benar ada, kakek dan ibu juga sama seperti ku.

  Kadang teman teman di sekitarku tidak percaya apa yang telah aku lihat, dan mereka benar benar tidak peduli dengan apa yang aku katakan. Tapi mereka akan percaya dengan semua yang aku lihat, karena mereka...

Kalian pasti tau apa yang membuat teman teman ku percaya akan adanya mereka yang tak kasat mata.


               Nurul hikmah gunawan.
All Rights Reserved
Sign up to add AKU BISA MELIHAT MEREKA to your library and receive updates
or
#23takkasatmata
Content Guidelines
You may also like
The Grey Of SAKARUNA by xhaye127
20 parts Ongoing
Entah siapa yang bisa benar-benar menebak apa yang ada di pikirannya? Kadang, aku merasa kami sedekat nadi-tak terpisahkan oleh ruang atau waktu. Namun, di lain waktu, rasanya seperti tak pernah ada apa-apa di antara kami. Dia melenggang ke sana kemari, seolah aku tak lebih dari bayang-bayang yang tak terlihat. Tapi anehnya, di saat tertentu, dia menggeliat di sisiku, seperti tak akan bisa bertahan hidup tanpa kehadiranku. Hingga kini, aku masih tak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya. Keluh kesahnya, tawa kecilnya, dan tingkah manjanya yang dulu terasa akrab kini hilang begitu saja, bagai debu yang diterbangkan angin. Dua belas tahun kebersamaan kami, mengapa rasanya bisa terhapus hanya dalam tiga tahun? Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa segalanya memang memiliki waktunya masing-masing. Bahwa perubahan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. "Ini bukan masalah besar," gumamku berkali-kali. Namun, hati kecilku tak pernah benar-benar berhenti bertanya, mengapa? Hal yang paling membuatku kesal adalah kebiasaannya yang kini berubah menjadi teka-teki. Dia datang kepadaku, tapi hanya ketika dia butuh. Saat lapar menghampirinya, saat kesedihan melingkupinya, atau ketika kebosanan menjeratnya. Dia akan muncul tiba-tiba, menghancurkan keteraturanku, mengacak-acak ketenanganku, lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Maksudnya apa? Aku benci dibuat bingung seperti ini. Aku benci bagaimana dia membuatku merasa diperlukan, hanya untuk kemudian membuatku merasa tak berarti. Namun di balik semua rasa kesalku, aku tak bisa mengingkari satu hal: aku tetap menunggunya. Dia adalah Saka, sebuah misteri yang tak pernah bisa kuselesaikan.
You may also like
Slide 1 of 9
The Grey Of SAKARUNA cover
ROSEYANA [✓] cover
AURA [Completed] cover
Gadis Kecil dengan 5 Teman Bermain Tak Kasat Mata cover
HORROR cover
BADASS(END) cover
MY HUSBAND CEO[Completed] cover
I'm broken [BHS#1]✓ cover
Cinta dan Takdir Rania [End] cover

The Grey Of SAKARUNA

20 parts Ongoing

Entah siapa yang bisa benar-benar menebak apa yang ada di pikirannya? Kadang, aku merasa kami sedekat nadi-tak terpisahkan oleh ruang atau waktu. Namun, di lain waktu, rasanya seperti tak pernah ada apa-apa di antara kami. Dia melenggang ke sana kemari, seolah aku tak lebih dari bayang-bayang yang tak terlihat. Tapi anehnya, di saat tertentu, dia menggeliat di sisiku, seperti tak akan bisa bertahan hidup tanpa kehadiranku. Hingga kini, aku masih tak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya. Keluh kesahnya, tawa kecilnya, dan tingkah manjanya yang dulu terasa akrab kini hilang begitu saja, bagai debu yang diterbangkan angin. Dua belas tahun kebersamaan kami, mengapa rasanya bisa terhapus hanya dalam tiga tahun? Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa segalanya memang memiliki waktunya masing-masing. Bahwa perubahan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa. "Ini bukan masalah besar," gumamku berkali-kali. Namun, hati kecilku tak pernah benar-benar berhenti bertanya, mengapa? Hal yang paling membuatku kesal adalah kebiasaannya yang kini berubah menjadi teka-teki. Dia datang kepadaku, tapi hanya ketika dia butuh. Saat lapar menghampirinya, saat kesedihan melingkupinya, atau ketika kebosanan menjeratnya. Dia akan muncul tiba-tiba, menghancurkan keteraturanku, mengacak-acak ketenanganku, lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Maksudnya apa? Aku benci dibuat bingung seperti ini. Aku benci bagaimana dia membuatku merasa diperlukan, hanya untuk kemudian membuatku merasa tak berarti. Namun di balik semua rasa kesalku, aku tak bisa mengingkari satu hal: aku tetap menunggunya. Dia adalah Saka, sebuah misteri yang tak pernah bisa kuselesaikan.