Memintamu untuk mencintaiku, mungkin hanya khayalan ku saja. Kenyataan kau tak akan pernah menerima hadirku Sama halnya dengan gemerlap bintang Sama pula dengan semburat warna pelangi Segala ciptaan yang indah Mungkin hanya diciptakan untuk ku pandang Dan bukan ku miliki Bagaimana rasanya jika kalian menikah dengan orang yang kalian idolakan ? Bagaimana rasanya tiap kau terbangun di pagi hari, kau akan dihadapkan dengan mata indah milik suamimu yang sejak dulu kau kagumi ? Pasti menyenangkan, kau bahkan nyaris tak pernah memimpikannya apalagi mengharapkan jadi Nyata. Percayalah kehidupan bahagia itu hanya utopis atau biasa kalian katakan sebagai khayalan. Pria yang selalu ku dambakan menjadi pendampingku yang akan gantikan ayah untuk menjagaku, nyatanya justru menghancurkan semua mimpiku perihal pernikahan. Setiap hari ku kini seolah menjadi tabungan derita dan air mata. Dia tak pernah mencintaiku, dia tak pernah mengharapkan aku, bahkan dia dengan tega membiarkan calon buah hatinya yang nyaris saja mati. Penderitaan itu kian bertambah dengan hadirnya seorang pria yang mengaku sebagai sahabat baik suamiku, dia baik, dia sangat baik. Tapi kehadirannya Justru menambah luka yang parah bagiku. Dia suamiku Anthony Ginting menuduhku dengan tuduhan yang bahkan tak pernah aku lakukan. Mampukah aku menjalani semua ini kedepannya ? Sanggupkah aku bertahan dengan pernikahan tanpa bahagia ini ? Apapun itu biarkan sang waktu yang menjawab