Bagaimana mungkin hidupku hanya dijadikan untuk kesenangan mereka, kepuasan mereka, tempatnya mereka melupkan kemarahan kepadaku? Apa aku boneka terbuat dari setiap organisme manusia yang tak sengaja diberi nyawa? Tiada hari tanpa aturan dan bandingan. Sampai aku lelah menghadap kenyataan ini. Lalu aku bertemu dengan seorang manusia. Dia ingin membalas dendam kepadaku karena fitnah, ingin melukaiku dan menyiksaku. Tetapi, ia begitu baik. Pernah ia beberapa menyayat kulitku hingga mengeluarkan cairan asin. Namun aneh, perlakuan itu justru membuatku merasa lebih baik dan aman. Caranya kejam, tapi jauh lebih baik daripada kedua orang tuaku. Dan kurasa, ia terlalu baik dan tampan untuk di panggil seorang psikopat atau seseorang gangguan mental. "Kenapa kakak ingin membunuhku? Kenapa juga engga dilakukan saja? " -Acha "Gue ga tahu, yang penting membuat lo terluka udah buat gue puas" -Adam