Meta yang berada di samping rana terkejut setelah ia melihat isi kotak yang dibanting oleh deswita dihadapannya, ia tidak percaya apa yang dikatakan aditya ternyata benar. Iapun langsung berdiri dan memegang tangan deswita dengan erat, ia sungguh-sungguh trauma akan apa yang ia alami dulu dan bahkan baru saat ini ia sadar bahwa pelakunya dekat dengannya, sangat dekat. Sahabatnya. "Ma..a..af...kan...ak..ku" ucap rana terisak "Aku pikir aditya berbohong padaku dan meta tapi apa ini?!" ucap deswita penuh amarah "Semua ini memang salahku, tapi aku melakukan ini karena aku terpaksa" ucap rana menunduk "Terpaksa? Kau hampir saja membunuh orang rana, dan orang itu adalah sahabatmu sendiri!" jawab deswita dengan nada tinggi Iya aku sadar aku salah, lalu apa arti persahabatan kita sekarang? jawab Rana Sahabat? maaf kita telah merasa jauh dari kamu maka sekarang menjauhlah! sahut Meta tak kalah emosi Setelahnya deswita dan meta meninggalkan rana yang menangis dikamarnya. Mereka sangat marah begitu mengetahui kenyataan bahwa teman baiknya tak lain adalah seorang pembunuh. -×-×-×-×- Berawal dari pertemanan yang sangat akrab dan berakhir dengan tragis. Rana harus kehilangan kedua sahabatnya karena perbuatannya. Egois antara satu dan yang lainnya menghancurkan persahabatan mereka yang masih seumur jagung. Baru beberapa minggu kemarin mereka bertiga tidak terpisahkan dan sekarang hanya menyisakan sebuah kenangan yang hanya dapat disimpan pada memori otak ketiga orang tersebut.