Cerita ini sudah diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul yang sama: NOT A PERFECT WEDDING, bisa dibeli langsung di Gramedia :)
Raina Winatama:
Dihari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi dia pergi untuk selamanya.
Prakarsa Dwi Rahardi :
Dihari pernikahanku, aku kehilangan mempelaiku. Bukan karena dia melarikan diri. Tapi aku harus pergi untuk selamanya.
Pramudya Eka Rahardi :
Dihari pernikahan adikku, aku harus menjadi mempelai laki-laki. Menjalankan sebuah pernikahan yang harusnya dilakukan oleh adikku, Prakarsa Dwi Rahardi.
|| SERI KE-2 DARI THE WEDDING SERIES ||
Tahu bagaimana rasanya menikah tanpa cinta?
Meta sudah merasakannya hampir satu tahun berada dalam sebuah hubungan berumah tangga bersama pria yang sangat menyebalkan seperti Rega.
Nyaris tidak ada hari tanpa adu mulut, saling salah-menyalahkan dan meributkan hal yang sebenarnya sangat remeh.
Kata orang, asal bisa saling berkomitmen, percaya juga mengerti maka kehidupan pernikahan bisa lancar dijalani.
Tapi, orang yang mengeluarkan pendapat itu agaknya belum pernah ditagih oleh kalimat-kalimat seperti;
"Udah setahun menikahkan? Kapan mau punya anak nih?"
"Jangan lama-lama nunda momongan. Anak itu bisa bikin hubungan makin rekat loh."
"Anak aku udah dua. Mana anak kamu?"
"Nggak pengen apa buatin cucu untuk Bunda?"
Dan nyatanya cinta itu perlu. Karena bikin anak tanpa cinta itu tabu apalagi kalau pasangan kamu sejenis pria macam Norega.
Oleh karena itu, walau badai menghadang, meski kehidupan mereka tidak semulus jalan tol, Meta tetap berharap bahwa dia tidak akan menyesali keputusannya yang telah memilih Rega sebagai pendamping hidupnya.
=========================================
Cover by nep-tune