Tak terbayang apa jadinya jika yang pernah ada dalam hidupmu kini kembali lagi dengan berjuta perubahan, namun kamu tak pernah tau bahwa dia yang kamu anggap jauh ternyata sudah didepan mata
Tak ada yang tau takdir seseorang bagaimana, manusia hanya mampu berdoa dan bersyukur atas apa yang telah dijalaninya saat ini
---Bayu Anugrah---
---Asyila Anatasya---
Sama halnya dengan seorang gadis yang baru saja beberapa hari memasuki sekolah baru favoritnya itu, dia Syila yang sudah mendapatkan ujian yang amat tak dia suka, dia tak suka kegaduhan.
Bagaimana rasanya dibully oleh beberapa murid cowok most wanted dan kamu hanya bisa diam dan menghindar karena itulah jalan satu-satunya agar tak mendapatkan masalah. Namun ternyata takdir berkata lain, Syila selalu saja terlibat masalah padahal dia juga ingin bersekolah dengan tenang.
Syila harus bertemu dengan murid laki - laki yang sangat menyebalkan dan harus dia hindari karena bukan mahramnya, namun lelaki ini merasa bahwa Syila hanya mencari perhatiannya saja. Yap dia Bayu Anugrah most wanted disekolah yang memiliki banyak pengagum karena ketampanan, ketegasan, jago basket, jago main piano, dan gitar. Dia juga tak kalah di bidang akademik, nilainya selalu saja memuaskan.
"Heh yang sok alim, lo pikir kita ini patung? " ucap bayu pada syila yang baru saja lewat di depannya
"Ma--aaf" jawab syila sambil menunduk takut.
"Dasar gak tau sopan santun, kalau lewat depan gue, lo harus permisi!!" sarkas Bayu dengan sorot mata tajam pada syila
"Maaf sekali lagi" ucap Syila memberanikan diri menatap Bayu dan tersenyum tulus, "Saya pergi dulu dan maaf" setelahnya Syila langsung meninggalkan Bayu dan teman-temannya.
Seketika bayu terdiam membisu saat melihat sorot mata dan senyum syila yang tak asing menurutnya ...
-----
Selamat membaca teman-temanku:)
Jangan lupa voment yah, sebagai penyemangat untuk aku nulis cerita ini hehe;)
Terima kasih...
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan