Pada umumnya para pria yang tersakiti selalu menganggap wanita semua sama, begitupun sebaliknya pada wanita. Namun menurutku, ini bukan tentang pria dan wanita. Ini tentang kisah romantisme yang sama pada tiap hubungan cinta. Lelaki selalu datang dengan perhatiannya yang selalu saja menaklukkan wanita. Dan wanita selalu saja lemah pada rasa, selalu saja jatuh pada rayuan yang sama. Dari diantar-jemput tiap waktu sampai dichat dan telepon berjam-jam, itu sudah membuat wanita meleleh. Pria dan wanita selalu bertemu dalam kisah klasik yang klise. Wanita sudah tau dari beberapa pengalaman bahwa pria selalu manis diawal, perhatian 24 jam, hingga wanita merasa saling memiliki. Namun pada tahap saling memiliki, terkadang pria selalu saja lupa diri, lupa akan semua perjuangan mendekati wanita, para pria selalu bersikap seenaknya karena merasa sudah memiliki, merasa sudah berada pada ujung perjuangan. Terkadang nilai wanita sudah kurang berharga, kurang enak diajak berbincang, kurang ini-itu, selalu saja kekurangan yang duluan dilirik, tidak seperti saat berjuang mendekati. Tetapi entah naïf atau bodoh atau memang begini wanita diciptakan, setiap kali wanita berhasil lolos dari derita kisah yang lalu, pasti kembali jatuh pada proses kisah klise ini. Begitupun pada pria, walau beberapa kali terkhianati, sudah pasti ia akan kembali mendekati wanita lain dengan strategi dan proses kisah yang sama. Huuuff, kisah romantisme kisah cinta kisah paling klasik yang klise, selalu berulang dengan proses yang sama. Tertarik, mengenal, mendekat, memiliki, dan ujungnya berakhir biasa saja hingga merasa tak saling cocok. Yah walau memang harus diakui ada beberapa kisah yang berhasil membangun kembali romantismenya, tapi bukan berarti kisah itu tak ada cacat dalam prosesnya.All Rights Reserved
1 part