Tak tahu bagaimana bisa ia datang diam-diam dalam duniaku. Yang kutahu, ada yang mengetuk, tapi ketika kubuka, tidak ada siapa-siapa. Entahlah bagaimana bisa ia menaruh hatinya di hatiku. Yang kuingat, ada yang diam-diam muncul, tapi ketika kuperiksa, aku yakin tidak ada. Daripada itu semua, yang lebih kupikirkan adalah bagaimana bisa muncul sebuah pilihan saat aku sendiri tidak tahu pilihan apa yang menungguku di sana. Dan, aku tidak bisa memilih. Ruang pribadiku nyaris berserakan harapan. Kemudian, kudapati Hari dimana waktu tak lagi nyaman berputar, senja yang indah pun sudah nampak usang. Aku bertanya pada hati; "Ada apa?" Lalu ia menjawab; "Sesuatu telah pergi dan akan pergi."