Gadis bernama Yuan ini bisa dikatakan sangat beruntung dalam hidupnya. Walaupun ia sempat mengalami kesedihan yang amat sangat mendalam akibat kepergian sang ibunda, ia tetap tegar karena masih ada sang ayah yang sangat menyayanginya. Walaupun hidup bergelimang harta, rasa kesepian selalu menyelimuti dirinya. Yuan bukan anak yang anti sosial, saat bersama teman-temannya, ia akan menghabiskan energinya bersama mereka. Namun, saat kembali ke rumah, Yuan serasa tidak berdaya lagi. Kepergian orang yang amat ia cintai benar-benar membuat separuh jiwa Yuan hilang. Ayahnya pun selalu kerja dan akan pulang larut malam. Jarang mereka berdua menghabiskan waktu bersama. Sampai suatu ketika, dua tahun semenjak kepergian bundanya, ayah Yuan datang dengan membawa kabar yang membuat Yuan pun ikut senang mendengarnya. Yuan akan mendapatkan bunda dan saudara baru! Berjumlah sembilan dan mereka semua adalah laki-laki! Entah lah, Yuan harus senang atau tidak. Senang karena tidak akan kesepian, sedih karena tidak ada yang perempuan diantara sembilan saudara sambungnya. But, gwaenchana. Mereka semua ternyata sangat sayang dan peduli terhadap Yuan. Namun sayangnya, kebahagian Yuan harus diterpa masalah dengan kehadiran gadis manipulatif tingkat dewa. Yuan benar-benar baru mengetahui kalau ternyata di dunia ini ada spesies manusia seperti gadis tersebut.