(Author tidak akan bertanggung jawab apa bila ada readers yang mengalami penyakit baper berkepanjangan ya).
Selamat membaca kisah Keysha.
"Layangan itu, gak bakal bisa terbang kalo gak ada angin. Tapi pas ada angin, dia bakal terbang setinggi mungkin. Apalagi kalo angin nya besar, tau-tau hilang gitu aja."
"Kayak gue sama lo. Angin itu ibarat rasa cinta gue buat elo. Dan lo layangannya. Sebelum ada rasa cinta itu, lo diem seakan gak mau jauh dari gue."
"Pada akhirnya, rasa itu datang dengan sendirinya, lo terbang setinggi mungkin, bahkan sulit untuk di gapai dari bawah langit. Lalu, hilang saat perasaan gue mulai membesar."
"Terus? Ini semua salah siapa??? Salah Gue?? Gara-gara rasa cinta sialan itu??? Atau... Dia?"
Ini hanya cerita biasa tentang seorang anak perempuan dengan layangan hidupnya.
Baca aja dulu.
Happy reading!
DON'T COPY MY STORY!
Start: 26 Maret 2020.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan