Cerita ini aku tulis sesuai dengan pengalaman pribadi dan pengalaman teman temanku yang bercerita tentang "Broken Home" Kenalkan nama aku Syifa teman teman biasa memanggil aku cipa, aku anak pertama dari 3 bersaudara. memang benar menjadi anak perempuan pertama itu tidak mudah, kita sebagai contoh untuk adik adik kita, kita yang selalu disalahkan akan kesalahan adik kita dengan kata "pasti ini ngikut kakanya" ah itu sudah biasa aku alami. aku hidup dengan keluarga yang berkecukupan. "introvert" itu yang ada pada diri aku, tepat di tahun 2019 aku di vonis mental illness, yaa mungkin dari sebagian orang seseorang yang memiliki mental illness adalah orang gila tapi nyatanya tidak seperti itu. banyak yang tidak menyangka aku mental illness karena aku terlihat baik baik saja dan selalu ceria, bahkan sampai saat ini hanya satu orang yang mengerti dengan apa yang aku alami. apa itu keluarga? ayah? ibu? adik? jawabannya adalah bukan mereka tapi satu sepupuku yang dengan sabar menemani aku dan sigap untuk aku disaat mood swing aku muncul Apa orang tuaku tau apa yang aku alami saat ini? jawabannya adalah TIDAK mereka tidak tau sama sekali. kenapa tidak diberitahu? jawabannya adalah aku belum siap dengan respon keluargaku. di halaman selanjutnya aku akan bercerita tentang orang-orang yang selalu ada untuk aku dan selalu menenangkan aku disaat aku merasa dunia sedang berpihak kepada aku. aku menuliskan ceritaku ini hanya untuk diri sendiri dan untuk meyakinkan diri sendiri bahwa tidak selama mental illness itu tidak GILA. karena aku tidak tau harus bercerita tentang yang aku alami ini selain dengan menuangkan dengan menulis. ini karya tulis pertama aku semoga kalian yang mengalami hal yang sama dengan aku tetap semangatttt yaa kalian ga sendirian masih ada kok yang peduli dengan yang kalian alami walaupun yaa begitulah hehe sampai disini dulu aku ceritaa nanti aku lanjut lagi yaaa hehe.All Rights Reserved