Engkau sekiranya perlu mengenali, bahwa keberadaanku sekarang. Hanyalah bagian dari tafsiran kemungkinan, yang hanya menghidupi tumpukan pembebasan dari penghabisan mimpi, sedikit darinya aku pun lebih terkesan aneh. Dari yang lain pada umumnya, bahkan pribadi yang pasif ini. Sangat suka menghindari keramaian, bagiku momen seperti itu, serupa bayangan dari kekosongan yang hanya mengapung di luar ingatan saja. Dan dengan mudahnya dimusiumkan oleh jejak waktu secara sia-sia, entahlah mungkin Aku telah jatuh hati pada situasi saat ini. Yang sudah kesekian tahun aku miliki, sedikit unik bukan. Kadang saya sendiri pun sering disapa dengan sebutan zarwan, asli bandung. Belum menikah, masih single dan gak berani pacaran tentunya, karena alergi dengan asmara. Coba bayangin aneh pastinya tapi bukan berarti diri gak normal ( silakan dicoba meskipun agak rumit sih jadinya) tapi bukankah perihal rumit adalah sebuah tantangan yang ideal..??
Emm baiklah lupakan saja, kali ini aku akan kembali dan sedikit berbisik pada kediaman angin yang entah kenapa,? rumit untuk dijangkau mata, sedikit dapat dirasa tetapi berusaha hilang dari pandangan. Tapi aku suka sesuatu hal yang misterius, seperti angin sendiri.
Ya ini terus saja berlalu, dan beberapa pekan terakhir, aku tidak lagi menemukanmu, entah aku yang mulai dungu atau memang aku tidak bisa kehilangan jejakmu dimusim ini, aku rasa ini seperti teka teki dari sapuan kelabu yang hendak mengelabui perasaan seputar dirimu, Sudahlah ini sudah cukup jauh aku biarkan menghening sendiri, sehingga dengan mudah menggenangi titik rasa yang sepertinya mulai sia-sia jika terus menerus aku sematkan darimu. Rasanya aku mulai lelah, jika terus-terusan mengulanginya untuk yang kesekian kalinya. Mungkin Aku butuh menghindar juga agar tidak terlalu lama bersekutu dengan kedinginan seorang diri.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-