Tap... Tap... Tap...
Deru langkah itu memacu jantungku seakan ingin lari dari tempatnya.
Dengan tangan gemetar aku menyeka Keringat dingin yang mengalir di pelipis wajahku, berharap seseorang datang mencariku dan membebaskanku dari ruangan gelap ini.
"Lepaskan!!"!
"Diam kau, brani kau kabur, retak ginjalmu!!"
suara seorang pria sedang beradu dengan pria lain dari arah luar pintu, keringat dingin semakin bercucuran di pelipis dan tubuhku.
"Siapapun dia, kuharap dapat melepaskan ku dari sini, membawaku lari dari neraka ini" gumamku
sesekali aku berontak namun tak dapat lepas, ikatan pada tanganku sangat erat hingga membuat nyeri tanganku, mulutku terasa pengap dengan lap ban warna hitam yang dilekatkan 3 jam yang lalu.
°°°°°°°°°°°°°°
Assalamualaikum, kita punya cerita baru, untuk cerita kali ini semoga suka ya,
happy reading maaf jika ada kesalahan atau kekurangan.
jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca🤗
03-maret-2020
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.