Dewasa, Bahkan rasa ini pernah ada untukmu. Jantung ini pernah berdetak hebat karena mu, suara serak mu masih teriang di kepalaku. Sakit. Kata yang cocok untuk sosok Clarissa Alexa Berril. Harapan yang telah ia pendam bertahun-tahun menjadi sebuah rasa yang amat sakit. Hari-hari ku menjadi kalbu karena mu, hingga waktu yang mampu membuat jarak antara kita. Aku pernah hampir menyerah untuk menjaga rasa, sebelum aku benar-benar menyerah. Bagaimana aku bisa tau jika kamu tidak berbicara! Bagaimana aku bisa mengerti jika kamu terus mengumpat di dalam ketakutan itu! Katakanlah! Lepaskan semuanya! Aku ingin tau! Aku ingin mengerti! Tolong katakan. Aku mempunyai waktu hingga aku bisa menunggu sebelum diriku memutuskan untuk pergi. Hingga sosok-sosok baru datang menjadi penguat bagi yang tidak mempunyai harapan. Dulu ku kira akhir takdirku bersama seorang yang ku kenal dari masa remaja, ternyata lambat - laun waktu yang menunjukan kehidupan sesungguhnya. Terima kasih telah mencintaiku dengan hebat, walau nyatanya kamu juga yang menorehkan sebuah luka. . . . ©10.4.20