Perjalan Shafiyah ke pedalaman papua tidak hanya menghantarkannya menjadi tenaga pengajar saja, namun dibalik itu ia mempunyai misi lain.
Hingga takdir mempertemukannya dengan Kapten Zidane Al Rahman N, seorang kapten dari grup 2 Kopassus yang ternyata seorang atheis, yang membuat Shafiyah harus merubah misinya.
"saya tau anda dalam misi, saya juga dalam misi. Bedanya, anda menjalankan misi dari atasan anda, dan saya dari Allah Ta'ala, dan misi saya sekarang adalah menyadarkan anda Kapten Zidane Al-Rahman Nalaringga"
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.