Ana hanyalah gadis lemah yang penuh rasa tertekan akibat keluarganya sendiri. Hidupnya terbelenggu penderitaan yang berasal dari kesalahan yang tak pantas disebut kesalahan.
Ayahnya bilang dia hanya sosok pembawa sial.
Ya, ia menerimanya. Terlanjur menyalahkan diri akibat kepergian orang yang dicintai membuat Ana terbiasa menjadi pihak yang selalu disalahkan.
Sampai Sadewa datang. Pemuda yang ia obati luka diwajahnya saat tak sengaja bertemu halte. Kejadian di mana ia nyaris lupa, jika Sadewa tak mengingatkannya sendiri.
Semua mulai berubah, Ana kira keberadaan sahabat-sahabatnya lebih dari cukup sebagai obat pelipur lara, tapi di saat Sadewa menawarkan sebuah rasa yang begitu indah bernama cinta padanya, untuk pertama kalinya Ana ingin mengubah takdirnya sebagai pihak yang selalu disalahkan.
"Lepaskan Sadewa untuk saudarimu, Valda"
"Na, janji jangan pernah tinggalin aku ya?"
Ana dipaksa memilih. Bagaimana ia bisa, jika kedua pilihan yang disodorkan sama menghancurkannya?
------------
Masih pemula, Bisa follow dulu lah sebelum baca🤣👌💜
Bagi Reva, Nathan adalah Hama. Bagi Reva, kakak angkatnya itu adalah makhluk paling meresahkan yang pernah ia temui. Dan bagi Reva, hidup tanpa Nathan adalah impian jangka panjangnya.
Bagi Nathan, Reva adalah adik yang sangat menggemaskan. Saking menggemaskannya, Nathan sampai tak rela kalau ia melewatkan hari tanpa menjahili dan membuat Reva berteriak sampai melemparkan barang-barangnya.
Yah, ini adalah kisah tentang dua remaja yang harus rela berbagi atap karna ikatan adik-kakak angkat. Ini adalah kisah tentang Nathan yang sangat suka menjahili dan membuat Reva kesal sampai gadis itu berteriak kesetanan.
Sampai sini penasaran? Ayo intip kisah mereka, dan rasakan kehangatan yang ada di dalamnya. Ditunggu yah...
n) cerita ringan, kak. Kalau cari cerita berat dengan konflik yang bikin marah-marah, balik lagi aja. Bukan tempatnya soalnya.