[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
...
Natha Altamiran Radarka
Cowok stok terakhir dengan ketidak pekaannya dan sifat cueknya yang sudah sampai tahap akut. Tidak punya rasa peduli dan terlampau santuy dalam hal apapun dan disituasi apapun.
Setidaknya itulah pandangan dari anak-anak sekolah yang mengenalnya.
Natha pernah berkata pada salah satu temannya, seperti ini...
❝Yang lo liat itu cuma cover luarnya aja, isi dalemnya gaada yang bisa baca apalagi buat dingertiin❞
Jujur, temannya itu tidak mengerti sama sekali yang diucapkan oleh Natha.
Dibalik sifat yang banyak minusnya itu, Natha terkenal sebagai anak yang cukup cerdas. Meskipun tidak selalu rangking 1 kelas, tapi Natha tak pernah keluar dari lingkaran 10 besar di kelasnya.
Anak rajin? Suka belajar? Bukan!
Dalam kamus Natha, belajar itu tak pernah ada. Natha memang rajin menulis setiap penjelasan dari guru, khususnya pada pelajaran matematika. Karena pelajaran tersebut adalah kesukaan Natha. Tapi setelah itu jangan harap Natha akan membaca kembali tulisannya.
Bukunya akan tertutup sempurna, meski pada musim ujian sekalipun. Dan itu yang membuat teman-temannya geleng-geleng kepala sekaligus takjub. Karena meski tanpa belajar, sorang Natha pasti akan dapat nilai bagus.
❝Gue cuma lakuin yang gue bisa. Kalo susah, ya udah gue lupain. Sejauh gue hidup selama ini, gue hanya beruntung❞
Nah yang terakhir itu, ungkapan Natha tentang hidupnya.
________________________
なんでもないや
________________________
March 22, 2020
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.