"Kalau kamu kalah, kamu harus setuju untuk menjadi istriku." Gandari Arunika, mahasiswa baru jurusan Ilmu Keperawatan di Universitar Pionir Nusantara ini memiliki agenda wajib yang harus dia selesaikan di masa kuliah, termasuk menang atas taruhannya dengan sang tunangan, Lukman Arifin. Errr, jika dia ingat tentang Ipin, Ganda hanya bisa mengerang kesal. Karena keberadaan Ipin yang selalu ada di sampingnya bagai noda membandel, Ganda harus mengalami kemalangan sejak berusia ... sejak lamaran sialan itu lebih tepatnya. Bukan lamaran yang dilakukan oleh orang dewasa yang ingin melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, tapi lamaran yang dilakukan oleh anak berusia sepuluh tahun. Gilanya lagi, Ipin membawa serta kedua orang tuanya. Sialan! Orang tua mana yang mau-maunya menuruti permintaan bocah sepuluh tahun?!