Tak pernah terbayang di pikiran Langit untuk kenal dengan cewek segalak Jingga. Pula, tak ada di rencana Jingga untuk dekat dengan anak IPS yang brutal-brutal model Langit. Tapi, kalau takdir sudah turun tangan, memangnya kedua manusia yang bertolak belakang ini bisa apa?
"JING!"--Langit
"Emosi tau gak!"--Jingga
"Kalau mau terpesona bilang aja kali, itu pipi lo nggak bisa bohong."--Langit
"Males banget gue duduk sama lo. Bakteri, hih!"--Jingga
Mau semirip apapun tingkah mereka dengan kucing dan tikus ataupun kucing dan anjing, Semesta tak mungkin menyatukan mereka tanpa alasan, bukan? Hidup dengan topeng masing-masing, menutupi dengan canda tawa. Padahal, jauh di dalam kehidupan mereka, ada berbagai hal yang rumit terlaksana.
"Marga itu ... "
"Papa?"
Langit bilang, sebuah cerita bukan untuk dibaca, melainkan dipahami maknanya. Selamat membaca, kawan.