Pertemuan tidak sengaja dan pengenalan singkat membuat aku terjebak dalam rasa dilemaku. Dia datang disaat aku benar-benar tidak percaya lagi dengan namanya cinta. Aku yang berlarut-larut dalam masa laluku tak mungkin bisa semudah itu menitipkan lagi rasaku pada hati yang lain, namun dia membuktikan semuanya, resah dan gundahku sesingkat itu bisa tertuju padanya. Senyuman yang bisa membuatku jatuh cinta setiap harinya. Hingga puluhan balon mengapung diudara dan dia membuktikan semuanya dihadapan orang banyak sepeerti yang aku minta. sayangnya semua tidak berjalan semestinya banyak halangan yang menguji rasa kita, beruntungnya dia tetap bertahan dengan aku yang cacat dan egois karena menyuruhnya pergi dan mencari penggantiku. Nathan, satu-satunya orang yang membenarkan suatu penghiatan. Terus bertahan sampai pada hari dimana kita berencana untuk melakukan dijenjang serius namun lagi-lagi tuhan mengubah takdir kita. Tuhan mengambilmu terlebih dahulu dihari pernikahan kita.