Aku pernah sangat mencintai karirku. Pergi pagi pulang malam, lembur, sering membawa pekerjaan ke rumah hingga diopname selama seminggu pun nggak pernah membuatku jera. Kalau hal-hal menyangkut diriku saja nggak pernah kuambil pusing, kenapa aku harus berhenti hanya karena suamiku yang menyuruh? Dia mengibarkan bendera perang namanya! Walau aku cinta mati padanya, harusnya dia ngerti kalau aku juga cinta pada pekerjaanku. Tapi sepertinya aku dihukum. Nggak tanggung-tanggung, suamiku meninggal dan aku seketika menjadi janda. Aku menyesal, dan aku berhenti. - Kimira Olympia Percaya atau nggak, di balik sikap slegean dan pecicilan gue ini, gue tetep laki-laki yang bisa jadi bucin untuk perempuan yang gue sayang. Jadi untuk membuktikan kadar kebucinan gue ini, gue rela menandai Machu Picchu sebagai destinasi terakhir perjalanan gue sebelum melamar pacar gue. Gue siap settle down, man! 6 tahun pacaran sudah bikin gue yakin untuk membangun ikatan yang jauh lebih kuat. Tapi sialnya, nasib gue kelewat apes. Pacar gue selingkuh, dan rencana gue ambyar! Gue marah, tapi gue nggak akan berhenti di sini. - Ranendra Dirgantara *** Ini kisah tentang kegagalan yang berbeda, cara menyembuhkan luka yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Bahagia. Iya, sesederhana itu. Notice: - Yang baru mampir, silahkan follow dulu ya ^^ - Update tiap Selasa atau Rabu - Tekan bintang & tinggalin komen, I would really appreciate your feedback!
23 parts