Pergi kamu jangan sentuh aku lagi dengan tangan kotor mu itu, aku jijik dengan sentuhan tangan mu, jangan temui aku lagi hubungan kita udah berakhir.
Udah untung aku menikahi mu, dan kamu itu tidak tau diri,tidak tau di untung, tidak tau trimakasih, nyesal aku nikahi kamu waktu itu, kalau bukan karena hari itu, pernikahan ini tidak akan terjadi, dan aku tidak akan sudi menikahi mu.
Di luaran sana mana ada yg mau sama kamu udah gendut, kucel, dekil, bantet, babon, hidup pula lagi.
CUUUKKKUUUUPP.....!!!! mas....
teriak dari wanita itu sambil menangis pilu, mendengar cacian, serta hinaan dari suaminya.
Tetapi pria itu tetap tidak mendengar nya dan malah terus menghina, bahkan mencaci maki wanita tersebut, yang tidak lain adalah istrinya sendiri.
Mana ada yang mau sama kamu ngaca dong, ucap pria dengan setelan kantor nya, wanita yang di cacinya terus saja menangis tiada henti mendengar cacian dari pria yang berdiri di depannya.
Latasya Chaniago menikah di umur nya 17 tahun, ia menikah dengan suaminya karena suatu hal, ia sangat mencintai suaminya, tetapi sang suami tidak mencintainya sedikit pun.
Lalu apa yang harus di lakukan oleh tasya?
Mempertahankan/ melepaskan/ melupakan?
Awal pernikahan ku semuanya baik-baik saja, tetapi setelah kejadia itu semuanya berantakan, suamiku tidak lagi sebaik sebelumnya, walaupun awalnya dia biasa-biasa saja kepada ku tetapi dia tidak kasar dan semena-semena, setelah kejadian itu, dia tak peduli lagi pada ku dan sering berkata kasar serta memperlakukan ku dengan semena-menanya.
Hidup dengan laki- laki yang hanya menyia-nyiakan kita emang sakit untuk di jalani, tapi aku harus bagai mana! Aku mencoba ikhlas dengan apa yang dia perbuat kepadaku, dan aku harus tabah menghadapi ini semua, mungkin tuhan sedang mengujiku dengan cara seperti ini.
*Latasya Chaniago
#4 salah paham
Gayatri atau yang lebih akrab disapa Ratri itu adalah perempuan sukses dengan kekayaan melimpah. Janda anak dua itu mendapatkan banyak warisan harta dari suaminya yang pengusaha tambang.
Ratri melanjutkan bisnis suaminya sekaligus mengembangkan bisnisnya ke berbagai macam jenis usaha. Dua anak lelakinya masing-masing sudah SMP dan SMA. Mereka sibuk dengan aktivitas sekolah masing-masing.
Suatu malam saat Ratri pulang dari kantor dia tertidur di dalam mobil lalu supir dan satpam menggotong tubuh Ratri dan merebahkan tubuhnya di kasur dalam kamar pribadi Ratri yang megah dan luas.
Saat merebahkan tubuh Ratri ke atas kasur, beberapa kancing baju Ratri terlepas dan memamerkan bra putih berenda yang padat isinya. Sardi, Pak Satpam lalu membuka kait beha Ratri.
Tomo, supir pribadinya meloloskan kemeja Ratri. Sardi dan Tomo tersenyum puas. Sardi lalu mengulum tetek kiri Ratri sedangkan Tomo mengulum tetek kanan Ratri.