Ruang Kenangan
  • Reads 156
  • Votes 22
  • Parts 11
  • Reads 156
  • Votes 22
  • Parts 11
Complete, First published Mar 25, 2020
Abyan, si pembuat kenangan pada ruang ingatan zanna,berhasil menguasai seluruh pikiranya 
Segala hal yang tercipta hingga menghadirkan suatu kenangan, tidak bisa mereka janjikan untuk selalu bersama, ketakutan akan masalalu membuat abyan memilih menjalankan hubungan tanpa ikatan, 

Zanna,si peluluh hati yang tidak lepas dari sikap tulusnya,kadang keras kepala, selalu berusaha mewujudkan maunya,namun dirinya sempurna berjalan menikmati setiap detik untuk menyempurnakan kenangan, hingga akhirnya tersadar bahwa yang di tuju tidak abadi.

akan terlalu panjang  menjelaskan bagaimana ceritanya, coba buktikan sendiri,diingatkan harus bersabar dengan jalan cerita yang rumit, karena setiap detiknya itu akan sangat berarti. 

Selamat membaca :) 
 


salam hangat dari si pembuat cerita
All Rights Reserved
Sign up to add Ruang Kenangan to your library and receive updates
or
#126kisahanaksma
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MUARA KIBLAT cover
Garis Takdir | Gavin & Keysha [END] cover
CAMELIA [END] cover
Aksa-Dara [SELESAI] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
He's Dargael cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover
My Maid 21+ cover
AV cover

MUARA KIBLAT

59 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?