"Hai, Langit? Apa kabarmu hari ini?"
Langit adalah salah satu hal favorit untuk seorang Claudia Issaura. Bagi gadis gempal itu, langit sangat menenangkan, indah, sekaligus mampu memberi kekuatan, untuk segala sesuatu yang sudah dilewatinya dan pastinya tidak mudah.
Tapi, tidak dengan pria sempurna macam Langit Bagaskara. Percaya atau tidak, ia sangat membenci pemandangan atau bahkan nama itu. Tidak hanya karena nama depannya yang jadi terdengar aneh, namun, juga karena rasa bersalah yang turut membuatnya resah.
Sampai suatu ketika, Claudia harus terjebak dalam situasi yang sangat amat menyakitkan, bersama seorang pria sempurna yang dengan sangat mudah membayarnya layaknya barang bekas tidak berharga. Bersama pria yang begitu membenci namanya sendiri, atas dasar rasa bersalah yang membebani hatinya.
Ya, takdir terkadang selucu itu, untuk mempertemukan dua orang yang sekian lama tidak bertemu, dan terlalu lama terkurung dalam rindu.
Oh, atau mungkin terperangkap dalam rasa bersalah yang saling beradu?
Aku menemukan nya tak sengaja, disuatu sore yg cerah, disudut jalan Braga. Sebuah bangunan berlantai 2 yang didalamnya penuh akan buku-buku dan komik yang begitu memanjakan mata.
Toko Buku Kecil. Sebuah nama yang unik bukan. Di Toko Buku Kecil inilah kisahku bermula. Di sinilah untuk pertama kalinya aku melihat nya.
Dia sungguh memesona.
Mata teduh nya, dada bidang nya dan senyum lembut nya.
Aku jatuh cinta. Pada satu nama...
Abian Sastra