Langit gelap kelabu pada sore hari sejalan dengan suasana hari dan hatiku yang sedang tidak baik-baik saja. Sungguh rasa mencintai dengan berlebih ini cukup mampu menggagalkan logika ku untuk berpikir jernih. Sedalam rasa yang aku rawat sedalam itulah aku terbenam. Cinta bukan begini harusnya, cinta itu membawa rasa bahagia harusnya. Namun nyatanya cinta tetap semenyakitkan ini bagiku. "Aku gagal. Untuk kesekian kalinya masih tetap gagal" Ucapku terus menyesali apa yang baru terjadi. ***** Rana Amanda Yaza tertulis rapi dengan ketikan indah di name tag yang tergantung pada pinggir saku baju berwarna putih itu. Seragam laboratorium yang Ia kenakan sedikit kotor terlihat seperti percikan minuman berwarna yang sangat melekat. Wajahnya tampak kusam dengan kantung mata yanh sedikit membesar. Meski begiru aura wajah yang menarik selalu mengalahkan segala kekurangannya. Dia gadis yang begitu anggun dengan mata indah yang sedikit menyipit saat bibirnya tersenyum. "Udah lama ya, maaf banget tadi Pak Jodi lagi galak-galaknya" Rana sedikit merasa bersalah pada Tio yang masih sedia dan setia menunggunya diparkiran kampus. Tio tersenyum lalu mengangguk pelan dan mengusap pelan pipi gadis didepannya ini. Sebenarnya penat sudah sangat memuncak dikepalanya namun semua terkalahkan saat senyuman itu mampu membidik tepat sasaran menghancurkan kepenatan yang menguasainya. "No problem princess, apapun itu demi kamu aku rela" ucapnya seraya bercanda ringan. Rana terlihat lega dengan sikap manis yang selalu Tio tunjukkan padanya. Sedikit kesyukuran dalam hatinya bertemu dengan lelaki yang selalu mampu membuatnya bahagia. **** Ini tentang Rana dan Tio dalam kisah asmara yang penuh pelik dan luka namun tetap terasa manis dengan segala tantangan yang membuat hubungan mereka rapuh dan kembali kuat. Dengan awal yang begitu penuh perjuangan, Tio tidak akan semudah itu melepas Rana dan akan selalu bertahan demi Rana. Karena menemukan seseorang yang cocok adalah anugrah yang sebenarnya. ❤All Rights Reserved