Our Untold Story
  • Reads 88
  • Votes 8
  • Parts 4
  • Reads 88
  • Votes 8
  • Parts 4
Ongoing, First published Mar 27, 2020
Mature
Ingatkah kalian? Kapan terakhir kali kalian bersyukur karena bisa bernafas bebas?
Negeri yang dulu indah dan disegani setiap mata yang memandang, kini bukanlah apa-apa selain medan kelam dan kekacauan - Negeri yang sejak dulu kucinta, hingga kini.

Cinta

Isi kepalaku penuh sesak, memandang kabut asap yang kian tebal menyelimuti kotaku. Paru-paru ku seakan tak mau mengalah, pedih, sesak menghela nafas disela malam yang panas. Bertahan sendiri pun aku hampir tak mampu, untuk apa aku memikirkan cinta? Tapi bukankah itu yang kita butuhkan? Cinta.. Saat semua mata saling berpandang dengan kebencian. Cinta.. Kambing hitam atas semua darah yang tertumpah di Negeriku kini.
All Rights Reserved
Sign up to add Our Untold Story to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Jangan Ada Air Mata cover
KILLING ME cover
Big Man! cover
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP cover
don't be afraid, papa mama is here cover
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY cover
Becoming the Male Protagonist's Wife cover
Resusitasi Jantung Hati  cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover
Miss Rempong  cover

Jangan Ada Air Mata

74 parts Ongoing

Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali. "Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!" "Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?" Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.