12 parts Ongoing Kepada siapa kami harus bercerita?
Pada Bapak dan Ibu yang sibuk menata masa depan,
atau pada dunia yang tak pernah benar-benar mendengar?
Pada akhirnya, kami hanya punya satu sama lain,
meski seringkali tak tahu cara berbagi beban.
Ini tentang kami-
Tentang pertemanan yang tak selalu sempurna,
tentang kata-kata yang tak selalu terucap,
tentang luka yang ditutupi tawa,
dan tentang bahu yang tetap ada saat semuanya terasa berat.
Kami berjalan, meski arah sering kabur.
Kami tertawa, meski ada yang ingin ditangisi.
Kami bertahan, bukan karena kuat,
tapi karena kami tak ingin menyerah sendirian.
Hello, everyone!
Ini aku buat sebagai bentuk perpisahan... maybe? Gak tahu juga, yang jelas aku cuma ingin menulis sesuatu yang bisa jadi kenangan tentang masa SMA.
Diharapkan keaktifan pembaca untuk vote dan komentar, ya!
Biar cerita ini makin hidup, aku butuh pendapat kalian semua.
Ini murni dari pikiranku sendiri, no plagiarisme!
Jadi, setiap kata yang kalian baca adalah hasil dari ingatan, pengalaman, dan imajinasi yang aku tuangkan.
Bantu target 20K, dong!
Let's make this story worth remembering. ✨