Bayangkan, hidup bersama tujuh saudara laki-laki, dan kamu adalah satu-satunya anak perempuan sendiri. Menyenangkan? Sudah pasti. Apakah sulit? Bukan main.
-----
"Kalo ada penghargaan untuk saudara kembar terbaik, gue rasa lo bisa menangin penghargaan itu." - Taeyong.
"Kak, besok-besok kalo gue nge-MC, lo nggak usah dateng. Temen-temen gue beringas semua kalo udah ngeliat lo. Capek gue." -Doyoung.
"Hehe, sori deh, Kak. Lagian kalo pada nggak ngira lo selingkuhan atau gebetan gue, mereka pada nggak mau berhenti ngejar gue. Serem." - Jaehyun.
"Senar gitar aku putus, besok temenin beli ya, Kak? Nanti aku nyanyiin lagu kesukaan Kakak deh!" - Minhyung.
"Kak, nanti bawain bekel ya? Aku ada latihan basket sampe jam enam, butuh asupan gizi." - Jeno.
"Hampura atuh, Kakak sayang. Minta anter Jeno coba? Aku masih sibuk membasmi lawan ini sama Mas Taeyong, nanti dia ngomel kalo kalah lagi." - Haechan.
"Kak, beliin gyoza ya? Sama soto betawi juga! Iya emang nggak nyambung, tapi enak!" - Chenle.
-----
Bahasa semi-baku dan non-baku.
Haechan tahu kesalahannya di masa lalu sulit untuk dimaafkan.
Dia juga tidak berharap ke enam pria itu akan memaafkan dirinya, tapi pertemuan tidak terduga terjadi pada akhirnya.
Haechan, bekerja sebagai sekretaris dari Mark Jung. Salah satu mantan kekasihnya, yang menyimpan dendam yang sangat dalam pada Haechan.
Haechan tentu tidak ingin terlibat lagi dengan Mark, Jeno, Jaemin, Renjun, Chenle dan Jisung. Tapi kondisinya terdesak, antara nyawa berharga dalam hidupnya atau masalah tentang masa lalunya.