cinta yang tidak sesuai dengan hakikatnya selalu akan berakhir patah hati. jikalau ditanya pun, apakah cinta memang selalu menyakitkan? jawabannya, cinta itu yang menjadi obat. hanya keadaan yang memaksa sehingga merubah hakikat cinta itu sendiri.
diawal kisah memang kita butuh untuk berkenalan sebelum kita memiliki, karena jika kita memiliki tanpa mengenali itulah yang berujung patah hati. cinta mengajarkan kita bangkit ketika jatuh dan bertahan ketika mulai rapuh. karena cinta itu bukti.
memang benar banyak orang yang seolah-olah bosan mendengar cinta karena anggapan kepada cinta yang mencoreng hakikat cinta itu sendiri. bukan konyol untuk memiliki cinta. tapi merasa konyol lah ketika kita tidak menganggap hakikat cinta itu sendiri.
bodoh sekali memang ketika kita lari dari cinta karena sampai kapan pun cinta tak kan pernah meninggalkan mu. percayalah, sekelilingmu itu cinta, hidupmu itu cinta. cinta saudara kepada keberadaan mu, cinta orang tua yang menginginkan kehadiranmu.
benar memang hidup tidak melulu tentang cinta. karena, hakikat hidup itu adalah pikiran kita sendiri. butuh banyak waktu untuk menemui cinta dan butuh lebih banyak waktu untuk mengusai dunia dengan cinta.
kita mengejar sesuatu di masa depan itu cinta. cinta akan dunia. tapi, teruslah berusaha dan memaknai cinta selaras dengan hakikatnya, karena jikalau kita sudah berdiri untuk mencari cinta maka iringilah dengan ridho tuhan maka cinta dan semua akan terkabul dengan kuasa-Nya.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.