Wanita itu diam berdiri, terdiam dengan rambut panjangnya. Dia hanya menangis tersedu-sedu, tapi ada yang aneh. Terlihat tetes demi tetes darah pun dari wajahnya. sampai tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan melihatku dengan mata merah yang menyala. Aku tidak dapat bergerak, bernafas, berbicara ataupun mendengar dan disini sangat gelap jika saja aku tau akan seperti ini aku akan minta dikremasi saja. "Aku engga bisa bobok. " bisiknya, merayap ke arah bangkuku dengan kukunya yang sangat panjang dan angin pun tiba-tiba berhembus dengan kencang bersamaan dengan seringai di wajahnya yang semakin mendekat kearahku.