"Kau! Imran dan pondok mu ini telah tersangka sebagai perkumpulan teroris!" Seorang pria berseragam polisi berkumis tebal dengan mata cekung berteriak lantang sambil menodongkan senapan hendak menembak. Sejumlah orang berseragam lainnya yang berdiri di belakang juga melakukan hal yang sama. Sekelompok polisi. Kalian tahu apa reaksi pria yang dipanggil Imran itu? Berkata dengan suara yang penuh akan semangat bergelora dan kesungguhan dalam senyuman dan tatapan lembut, bagai seorang pencinta yang rindu dan akan segera bertemu sang kekasih. "Kau tahu, Letnan Danar. Aku telah menunggu ini sejak lama"All Rights Reserved
1 part