Nara selalu tahu bagaimana membuat pikiran-pikiran dalam benaknya tetap berada di tempatnya, tak perlu menguar hingga membuatnya melakukan hal-hal yang sejatinya tak bisa ia kendalikan. Nara membiarkan beberapa hal tetap menjadi sebuah pertanyaan dan pernyataan tanpa jawaban, baginya ia sudah cukup sulit membalut luka yang dimilikinya, ia tak ingin lagi menambah suara-suara di kepalanya menjadi semakin berisik.All Rights Reserved
1 part